Kamis, 06 Februari 2014


Kayu Balsa Indonesia, Sejarah Penanaman, Pemanfaatan dan Tantangan......

Kayu Balsa (Ochroma Pyramidale/ Ochroma Bicolor) merupakan tanaman asli daerah Amerika Selatan. Ecuador sebagai penghasil terbesar kayu balsa. Ekuador menguasai lebih dari 60% pasar balsa di dunia. Lalu bagaimana dengan Indonesia???
Saat ini Indonesia baru menyumbang sekitar 5% dari pasar balsa internasional, sedikit memang hal ini dikarenakan tanaman balsa bukanlah tanaman primadona untuk hutan tanaman rakyat (HTR). Masyarakat lebih memilih menanam kayu sengon (Albizia Falcata) dibandingkan menanam kayu balsa. Mengapa...?

Baiklah, mari kita runut asal mula pembudidayaan tanaman balsa ini.Kayu Balsa1

Program reboisasi pemerintah dan sebuah perusahaan plywood memulai kampanye penanaman pohon balsa ini dengan memperkenalkan pohon balsa pada beberapa perusahaan perkebunan dan petani hutan rakyat untuk dapat dikembangkan dan dibudidayakan. Kampanye ini disambut baik dan di ujicobakan oleh para pihak perusahaan perkebunan.
Kecepatan pertumbuhan pohon balsa yang bisa mencapai diameter 25cm - 45cm dalam kurun waktu 3 - 5 tahun sangat menggoda masyarakat sekitar perkebunan untuk meniru dan menanam tanaman balsa pada lahan-lahan kritis yang mereka punyai. Sayang..., kampanye tersebut tidak berjalan dengan baik, pada saat panen tiba, perusahaan-perusahaan perkebunan tersebut tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai pengolahan kayu balsa ini. Rasa frustasi dan kecewa membuat mereka beramai-ramai menebang dan mengganti tanaman balsa ini dengan tanaman sengon yang menurut mereka lebih mudah untuk dijual.

Kayu Balsa, Pengolahan, Pemanfaatan dan Pemasaran...

Sebenarnya dengan memahami sifat dan karakteristik dari kayu balsa ini maka teknik pengolahan dan pemanfaatannya pun akan lebih mudah. Dengan berat jenis dari 80 - 240 KG/M3, menjadikan kayu balsa ini sebagai kayu komersial paling ringan. Struktur pori-pori yang besar yang berguna untuk menyimpan air membuat perbedaan yang sangat jauh berat kayu balsa ini saat basah dan kering. Hal ini juga yang membuat kayu balsa lebih mudah terserang jamur yang mengakibatkan bercak biru (Blue Stain).
Sangat besarnya kadar air yang tersimpan pada kayu balsa ini, mungkin hanya bisa dikeringkan dengan teknik pengeringan menggunakan Kiln Dry (KD). Pengeringan secara Air Dry dapat dilakukan tetapi dengan resiko kerusakan pada kayu akibat blue stain.
Kayu Balsa sangat mudah dikerjakan karena kayu ini bersifat ringan dengan serat yang halus. Diketam, dipotong, diamplas, sangat mudah dilakukan pada kayu balsa. Tapi untuk di Indonesia, pemasaran kayu balsa ini tidaklah semudah pengerjaannya.
Masyarakat Indonesia masih sangat asing dengan nama Balsa. Kayu balsa ini hanya populer pada beberapa bagian komunitas aeromodelling untuk dibuat menjadi pesawat model mereka, padahal masih banyak sekali penggunaan kayu balsa ini.



Kayu Balsa, Pemanfaatan Umum...

AeroModelling...Kayu Balsa2

Semua yang pernah mengenal aeromodelling pasti juga akan mengenal kayu balsa. Balsa sheet, balsa strip dan balsa stick adalah bentuk produk balsa yang paling dibutuhkan oleh para penggila aeromodelling ini.

Surfing Boards...

Jika anda pernah berjalan-jalan di pantai kuta Bali, pasti melihat banyak wisatawan yang sedang bermain selancar atau surfing. Kayu Balsa adalah material favorit untuk pembuatan papan surfing ini, disamping juga penggunaan foam dan PolyUrethane. Berbagai kelebihan dan kekurangan surfing board dari kayu balsa akan saya tulis pada artikel berikutnya...

Core Composite...

Percayakah anda bila saya mengatakan bahwa balsa tebal 12 mm bisa setara dengan 3 mm plat baja??? Wow, anda seharusnya percaya, dengan teknik sandwich composite, kayu balsa dengan tebal 12 mm mempunyai kekuatan sama dengan baja 3 mm. Balsa core composite ini digunakan dalam hal industri perkapalan (Boat Builder), Kendaraan Berat Ringan (Low Weight Vehicle), aerospace industry, walaupun untuk aerospace sekarang lebih menggunakan PP HoneyComb sebagai core comopositenya.

Float & Lure (pelampung& umpan pancing)...

Artificial Lure, atau umpan buatan dibuat dengan menggunakan kayu balsa karena beratnya yang ringan dan mudah untuk dibentuk menyerupai umpan asli seperti ikan kecil, katak, serangga.

Art & Craft...

Sangat mudah dibentuk, bahkan anda hanya memerlukan sebuah pisau cutter untuk dapat mengukir menggunakan kayu balsa. Bentuk-bentuk yang indah, dapat dengan mudah anda ciptakan menggunakan kayu balsa ini.
Sebenarnya masih banyak lagi penggunaa kayu balsa ini, tetapi untuk artikel kali ini saya tuliskan penggunaan kayu balsa yang sudah sangat familiar atau sangat umum. Anda ingin mencoba???

 Hambatan dan Tantangan...

Terbatasnya market lokal indonesia untuk kayu balsa ini membuat para petani dan perusahaan-perusahaan perkebunan enggan untuk menanam kembali kayu balsa, bahkan dari Pemerintah sendiri tidak ada dukungan terhadap pembudidayaan tanaman balsa ini padahal, tanaman ini bisa tumbuh dengan sanagat baik di Indonesia.
Pemerintah memberikan kategori tanaman rimba untuk tanaman balsa, pembatasan ukuran yang diperbolehkan untuk ekspor, Tata usaha pengangkutan yang mengharuskan menggunakan FAKO daripada menggunakan nota angkut seperti halnya yang sudah diberlakukan pada tanaman kayu lain seperti falcata, menjadi beberapa tantangan tersendiri bagi para pengusaha kayu balsa ini.
Lain dari itu, pangsa pasar internasional masih membutuhkan sangat banyak kayu balsa ini, daur hidup yang cepat, berat yang ringan, kekuatan yang mengagumkan menjadikan balsa sebagai kayu idola masa depan. Jadi, saya undang anda untuk memulai menanam pohon balsa hari ini, karena peluang untuk meraup keuntungan dari penanaman kayu balsa ini masih sangatlah besar...